Pepatah mengatakan bahwa pasangan terbaik itu adalah sepasang sepatu, bentuknya tak persis sama namun serasi, saat berjalan tak pernah kompak tapi tujuannya sama, tak pernah ganti posisi, namun saling melengkapi, bila yang satu hilang yang lain tak memiliki arti. Filosofi itu menjadi latar belakang Bapak Haji Sultan Manaba berputar haluan, dari berjualan pakaian ke usaha penjualan sepatu dan sandal. Tepatnya tahun 1986. Pak Haji, panggilan akrab Bapak Sultan Manaba ini menceritakan awal mula dirinya bersama Ibu Mulyani sang istri membangun usaha jual beli sepatu di salah satu pasar di Kolaka Makassar.
“Dulu kami kena musibah terbakarnya kios pakaian kami di pasar. Atas kejadian ini saya berpikir untuk mencoba membuka usaha baru dan kebetulan saya punya banyak teman yang sudah membuka usaha grosir sepatu. Disarankan agar saya membuka toko sepatu yang nanti barang-barangnya dari teman saya. Ya sudah, akhirnya berkat dukungan dan saran dari temanteman, saya mencoba berjualan sepatu,” papar Pak Haji bercerita.
Pak Haji Sultan dan Ibu Mulyani kini tinggal menikmati hasilnya di masa tuanya. Pasangan suami istri yang sudah memasuki kepala 5 ini telah mempunyai 11 orang cucu dari 4 anaknya yang sudah berkeluarga. Satu orang anaknya sudah terlebih dahulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Tinggallah 4 orang anaknya yang siap untuk meneruskan usaha orang tuanya. “Inshaa Allah, anak-anak siap untuk meneruskan usaha ini. Dan semoga Bank Sampoerna masih mau membantu kami para pengusaha kecil di kota kecil ini”, harap pak Haji mengakhiri pembicaraan.