Cerita di atas merupakan pengalaman yang dialami oleh Bapak Yuspriadi, pria paruh baya berusia 55 tahun yang kala itu sedang berada di salah satu rumah sakit terkenal di bilangan Jakarta Pusat. Rasa sembelit bukan langsung hilang otomatis melainkan membuat Pak Yus, panggilan dari Pak Yuspriadi, menjadi stres melihat kondisi seperti ini. Dari pengalaman inilah Pak Yus berkeinginan membangun toilet umum yang bersih untuk kepentingan orang banyak. “Kalau tidak salah, pada saat itu tahun 2010 ketika saya berobat jantung ke salah satu rumah sakit besar di Jakarta. Kebetulan saat itu saya ingin buang air kecil yang tidak bisa ditahan lagi dan di dekat saya berobat ada toilet umum. Namun, apa yang saya lihat benar-benar menyedihkan. Toilet itu sangat kotor dan menjijikkan. Ada toilet yang bersih namun jaraknya lumayan jauh dari tempat saya berobat. Dari sinilah kemudian saya berniat untuk membuat toilet umum di Prabumulih yang bersih dan terawat,” ungkap Pak Yus memulai pembicaraan dengan tim redaksi. Pada tahun 2011 Pak Yus merealisasikan keinginannya untuk membuka usaha toilet umum di salah satu pasar di Kota Prabumulih. Proses perizinan berjalan cukup lama karena terkait dengan pembuangan limbahnya harus benar-benar aman dan tidak mengganggu lingkungan. Tidak tanggung-tanggung, Pak Yus langsung membuat sebanyak 18 toilet, yang bisa digunakan untuk wanita sebanyak 9 toilet dan sisanya untuk laki-laki.Menurut pengakuannya, toilet Pak Yus sangat ramai. Setiap harinya rata-rata hampir 500 orang yang menggunakan toilet Pak Yus. Sebuah berkah yang luar biasa dari kamar-kamar toilet yang dibangun Pak Yus bersama Ibu Lia, istrinya. Tarif untuk mandi sebesar Rp5.000 dan untuk buang air kecil dan besar dengan tarif Rp3.000. Bisa dibayangkan penghasilan Pak Yus apabila tiap harinya rata-rata 400 – 500 orang yang menggunakan toilet Pak Yus. Perawatan toilet tidak mengeluarkan biaya yang banyak. Hanya dibutuhkan 2 orang tenaga kerja dan penyedotan pembuangan limbah yang hanya dilakukan setiap 6 bulan sekali, membuat Pak Yus lebih mantap menjalankan usaha ini. Ditanya harapan kedepannya, Pak Yus dengan suara mantap berkeinginan untuk membuka usaha sejenis di lain tempat yang tentunya cukup ramai. “Alhamdulillah ini berkah dari Yang Maha Kuasa, berawal dengan 18 pintu toilet umum, kini kami punya ladang usaha yang lainnya,” tutur Pak Yus mengakhiri pembicaraan.